Translate
Arabic Korean Japanese Chinese Simplified Russian Portuguese English French German Spain Italian Dutch

Senin, 24 Agustus 2009


YOUTH CAMP PMR WIRA

Youth camp PMR WIRA se-Provinsi Jawa Tengah Digelar dalam rangka memperingati Hari Remaja Sedunia, 12 Agustus, bahwa masalah remaja tidak akan ada habisnya.Banyak sisi menarik yang dijadikan bahan pembicaraan dari hal positif maupun negatif. Masa remaja penuh dengan problema, karena remaja merupakan usia produktif dan aktif beraksi. Namun generasi muda harus selalu diarahkan ke arah yang positif agar menumbuhkan generasi yang berkualitas. Generasi muda yang berkualitas itu harus memiliki pengetahuan dan keterampilan.Melalui Youth Camp yang diselenggarakan PMI Provinsi Jawa Tengah ini, diharapkan kualitas remaja yang positif dapat tumbuh dan berkembang. Kegiatan ini diikuti oleh 33 PMI Cabang di Jawa Tengah dengan jumlah peserta 132 anggota PMR dengan mengangkat tema “Upaya Pengurangan Resiko Berbasis Remaja”.
Agar peserta YOUTH CAMP ini dapat berperan aktif, maka diterapkan beberapa metode dalam pelaksanaan kegiatan ini, antara lain : ceramah, sharing, diskusi kelompok, simulasi, praktek, dan yang lebih seru ada permainannya.Pada jam istirahat, para peserta dapat sharing dengan teman–teman lainnya dan berbagi pengalaman.
Salah satu peserta Youth Camp ini dari Kabupaten Pekalongan adalah siswa siswi dari SMK 1 Kedungwuni yaitu 1 putra dan 1 putri.
Hari pertama peserta Youth Camp masih merasa asing dengan lingkungan barunya, karena untuk beberapa peserta ini merupakan pengalaman pertama. Namun dengan dibentuknya kelompok-kelompok saat kegiatan, mereka jadi kenal satu sama lain.Dengan terbentuknya kelompok, kegiatan belajar ini jadi lebih mudah karena terkoordinir dan dimaksudkan agar sesama peserta lebih bisa berinteraksi. Para peserta juga dituntut untuk saling kompak dan saling bekerjasama. Antrian masalah Mandi yang Dikeluhkan
Keluhan muncul dari salah satu peserta Youth Camp, Vanda asal Grobogan, “Fasilitas kamar mandi kurang, airnya sedikit, waktu ngaret, dan colokan listrik kurang banyak”, terangnya kepada REAKSI.
Keterbatasan penggunaan air bersih dan fasilitas kamar mandi yang kurang. Kak Wuri mengungkapkan, “Kegiatan ini bertemakan Upaya Penanggulangan Resiko Berbasis Remaja, sehingga peserta diharapkan menghemat penggunaan air bersih. Kenyataannya remaja sering menggunakan air dengan berlebihan“.
Keluhan lainnya juga muncul dari Rismawan asal SMK 1 Kedungwuni Kabupaten Pekalongan, “Tempat mandi tidakmemadahi,dan sering kekurangan air.Apalgi ditambah hawa yang sangat panas banget”.
Menanggapi hal itu, Kak Nashir selaku fasilitator mengatakan bahwa kurang komunikatifnya panitia dengan peserta, karena tanggung jawab panitia dalam keberhasilan kegiatan hari ini dan rencana mengkoordinasi acara selanjutnya .
Dapat dimaklumi, karena kegiatan ini diikuti oleh banyak peserta maka panitia berusaha melakukan persiapan dengan baik. Meskipun masih ada beberapa keluhan lain, seperti peralatan dan pintu kamar mandi yang rusak, tempat wudhu kurang nyaman, udara panas dan kehausan. Namun semua itu dapat diterima oleh para peserta karena ini masih hari pertama kegiatan, jadi para peserta masih menyesuaikan diri dengan keadaan.
Dalam kegiatan ini peserta diharapkan dapat memanfaatkan fasilitas yang ada dengan sebaik–baiknya, meskipun banyak keluhan, karena segala fasilitas yang minim itu adalah sebagai pembelajaran untuk terjun di daerah bencana. Sehingga PMR Wira lebih tanggap dalam aplikasi siaga bencana.