Translate
Arabic Korean Japanese Chinese Simplified Russian Portuguese English French German Spain Italian Dutch

Jumat, 30 Oktober 2009


Menunggu Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II
Minggu, 18 Oktober 2009 17:09 WIB | Artikel | Pumpunan | Dibaca 4844 kali
Panca Hari Prabowo
Menunggu Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II
(ANTARA/Grafis-mansye)
Jakarta (ANTARA News) - Dengan tenang Suryadharma Ali, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan, berjalan memasuki gerbang ring I pendopo kediaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas Bogor, waktu menjelang pukul 10:15 WIB, pria berkacamata itu siap mengikuti uji kelayakan calon menteri.

Hari itu, Sabtu (17/10) merupakan salah satu hari yang ditunggu-tunggu oleh sejumlah figur di negeri ini, hari dimana Presiden Yudhoyono melakukan tahap ketiga dari proses rekrutmen awak kabinet Indonesia Bersatu II yang akan mendampinginya hingga 2014 mendatang.

Namun tak sampai 30 menit, Suryadharma, keluar dari ruang tunggu dan kemudian berjalan menuju pintu keluar ring I yang dilewatinya tadi, selidik punya selidik rupanya jadwal uji kelayakannya jatuh pada pukul 13:30 WIB usai makan siang.

Suryadharma, adalah satu dari 16 calon menteri yang sepanjang Sabtu itu memenuhi panggilan Yudhoyono dan Boediono untuk menjalani uji kelayakan, menandatangani kontrak kerja dan pakta integritas.

Sebelum memulai pemanggilan para calon menteri Susilo Bambang Yudhoyono turun langsung memeriksa semua persiapan di halaman depan kediamannya Puri Cikeas Indah, Sabtu.

Yudhoyono dengan raut cerah memeriksa kelengkapan sound system di halaman depan dan penataan kursi di pendopo halamannya.

Presiden terpilih periode 2009-2014 itu didampingi oleh orang-orang di lingkaran kepercayaannya seperti Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi, Menteri Sekretaris Negara Hatta Radjasa, serta Juru bicara Kepresidenan, Andi Mallarangeng, dan calon wakil presiden terpilih Boediono.

"Hari ini makin seru ya," ujarnya pada wartawan.

Masuk pukul 10:00 WIB, calon menteri yang pertama menjalani uji kelayakan adalah mantan Panglima TNI Marsekal (Purn) Djoko Suyanto yang diproyeksikan menempati posisi Menko Polhukam, itu terlihat dari keterangannya usai menjalani uji kelayakan.

"Tadi jam 10, kepada Bapak Presiden dan Bapak Boediono, tadi disampaikan kesiapan saya untuk bantu di pemerintahan mendatang, deskripsi lain adalah point tugas-tugas ke depan yang akan lebih berat," kata Djoko.

Ia menjelaskan saat bertemu dengan Presiden dan capres terpilih Boediono, dijelaskan padanya tentang program kerja, juga kontrak kerja serta pakta integritas.

"Terakhir menandatangani pakta integritas dan kontrak kinerja banyak point yang nanti sambil jalan akan saya jelaskan," katanya.

Saat ditanya posisi-posisi yang ditawarkan padanya, secara diplomatis Djoko menyatakan posisi itu sesuai dengan kemampuannya selama ini di bidang politik, pertahanan dan keamanan.

"Yang jelas bukan departemen," katanya. Djoko Suyanto menjalani uji kelayakan sekitar 20 menit.

Giliran berikutnya, Hatta Radjasa yang diproyeksikan menempati posisi Menko Perekonomian. Menyusul kemudian Agung Laksono yang diproyeksikan menempati Menko Kesra.

Banyak kalangan memang memperkirakan Kabinet Indonesia Bersatu akan lebih banyak diisi oleh muka-muka baru. Terlebih saat menyampaikan sambutan di dalam acara perpisahan aggota Kabinet Indonesia Bersatu jilid I di Istana Negara sehari sebelumnya, Yudhoyono mengatakan ada sedikit dari anggota yang sekarang akan melanjutkan tugasnya kembali ke dalam kabinet.

Diantara sedikit itu, yang dipanggil pada hari pertama adalah Sri Mulyani Indrawati, Mari Elka Pangestu, Muhammad Nuh, Jero Wacik, Hatta Radjasa, Sudi Silalahi, Suryadharma Ali.

Diantara mereka ada yang diperkirakan tetap pada posisinya semula namun ada pula yang diperkirakan akan berpindah pos. Sri Mulyani dan Mari Elka diperkirakan akan tetap berada di Menkeu dan Menteri Perdagangan, demikian juga Jero Wacik di Menteri Pariwisata.

Sedangkan Hatta Radjasa diperkirakan menjadi Menko Perekonomian, Sudi menjadi Mensesneg dan Muhammad Nuh menjadi Menteri Pendidikan dan Suryadharma Ali diperkirakan menduduki menteri sosial atau Meneg Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas.

Sementara wajah baru yang akan menduduki kabinet cukup banyak, sebagaian besar memang berasal dari parpol dan juga non parpol. Diantaranya mereka yang datang pada hari pertama adalah Tifatul Sembiring, Muhaimin Iskandar, Andi Mallarangeng, Salim Assegaf Al`Juffrie, Sutanto dan Gamawan Fauzi.

Pengamat politik Bima Arya Sugiarto dalam sebuah kesempatan mengatakan, dalam penyusunan kabinet kali ini, Yudhoyono memang akan banyak menempatkan wajah baru dalam kabinetnya.

"Hanya sekitar tujuh hingga 12 kursi menteri atau sekitar 20-30 persen dari 34 kursi menteri yang masih diduduki wajah lama," katanya.

Ia juga menyatakan Yudhoyono akan menyusun kabinetnya dengan memadukan kombinasi dari tiga unsur yakni, representasi, kompetensi, regenerasi, dan ditambah integritas.

Representasi, katanya, plihannya akan mewakili parpol pendukung, kewilayahan, gender, agama, dan etnis. Akademisi pilihannya mewakili, akademisi, praktisi, serta birokrat dan militer. Sedangkan regenerasi mewakili generasi muda yang potensial.

"Ketiga unsur tersebut didukung dengan unsur integritas," katanya.

Andi Mallarangeng yang akan diplot menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga, Muhaimin Iskandar yang akan diplot menjadi Menakertrans dan Gamawan Fauzi yang diplot menjadi Mendagri setidaknya mewakili ketiga unsur itu selain Tifatul Sembiring di posisi Menkominfo.

Unsur parpol
Yang menarik pada setiap penyusunan kabinet sejak 2004 lalu adalah posisi menteri yang akan diisi oleh kandidat dari parpol yang berkoalisi dengan Partai Demokrat dalam pemilu legislatif dan presiden.

Dari 16 kursi menteri yang diperkirakan diberikan kepada parpol pendukung, Bima memprediksi rinciannya yakni, Partai Demokrat (PD) sebanyak empat kursi, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tiga kursi, Partai Amanat Nasional (PAN) dua kursi, Partai Kebangkiran Bangsa (PKB) dua kursi, dan Partai Golkar (PG) tiga kursi.

Menteri-menteri dari parpol, katanya, lebih banyak mengisi kursi menteri teknis di bidang politik, sosial, dan menteri negara, sedangkan menteri teknis di bidang pereknomian lebih banyak diisi profesional dan praktisi.

Dari kalangan parpol, tercatat yang hadir pada hari pertama adalah Syarif Hassan, Andi Mallarangeng, Jero Wacik dari Partai Demokrat. Tifatul Sembiring dan Salim Assegal Al-Jufrie dari Partai Keadilan Sejahtera.

Dari Partai Golkar antara lain Agung Laksono, PAN diwakili oleh Hatta Radjasa, PKB Muhaimin Iskandar dan PPP Suryadharma Ali.

Pada hari kedua, Minggu (18/10) hingga pukul 12:00 WIB setidaknya sudah hadir Ketua Bidang Ekonomi Partai Demokrat Darwin Zahedy Saleh, Djoko Kirmanto, Ketua Umum Kadin Indonesia MS Hidayat, dan Pembantu Rektor I Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin Gusti Muhammad Hatta serta Linda Agum Gumelar.

Siapapun yang masuk kabinet mendatang, tugas berat tentu sudah menunggu, meski pemulihan krisis keuangan global sudah menampakkan arah kemajuan, sejumlah produk pangan dalam kondisi aman, situasi keamanan membaik pasca penggerebekan sejumlah buronan teroris sudah dilakukan.

Khusus untuk para menteri yang akan dilantik 22 Oktober mendatang itu, evaluasi kinerja akan dilakukan pada 1,5 tahun masa kerja. Mereka akan berlanjut bila bisa memenuhi target program yang sudah ditandatangani dalam kontrak kerja, bisa juga diganti di tengah jalan.

Kini masyarakat tinggal menunggu pengumuman mereka pada 21 Oktober mendatang, pelantikan 22 Oktober dan penampilan pertama mereka pada sidang paripurna kabinet 23 Oktober 2009.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar